ANALISA JUMLAH KLOROFIL DAUN TERHADAP PRODUKSI BUAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA DATARAN TINGGI DI KEBUN BAH BIRUNG ULU PTPN IV SUMATERA UTARA
DOI:
https://doi.org/10.47199/jae.v4i1.146Keywords:
: ketinggian tempat, pengaruh, produksi, sphAbstract
Ketinggian salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi produksi. Klorofil merupakan salah satu faktor
dalam yang dapat mempengaruhi produksi kelapa sawit. Terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi
produktivitas tanaman kelapa sawit, yaitu iklim, bentuk wilayah, kondisi tanah, bahan tanam, dan teknik
budidaya. Ketinggian tempat (altitude) merupakan salah satu faktor dari luar yang berpengaruh terhadap
produksi. Perbedaan ketinggian tempat menyebabkan perbedaan produktivitas sehingga data produksi perlu
dianalisa dan dilakukan perbandingan. Perbedaan ketinggian menyebabkan perbedaan produktivitas sehingga
data produksi perlu dianalisis dan dibandingkan. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Bah Birung Ulu PTPN
IV pada bulan April-Juni 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat di
daerah dataran tinggi pengaruh jumlah klorofil daun terhadap produksi buah kelapa sawit laeis guineensis
Jacq.). Metode yang digunakan adalah metode analitik deskriptif dengan mengolah data sekunder (LM 76)
dan mengambil sampel daun dan mengukur kadar klorofil menggunakan klorofil meter. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa di daerah dataran tinggi (Kebuna Bah Birung Ulu) memiliki produksi tertinggi pada
tahun 2006 yaitu sebesar 22,976 Ton/Ha/ Tahun. Jumlah klorofil daun kelapa sawit tertinggi ditemukan pada
tahun tanam 2005 yaitu 80,5 CCI. Produksi tanaman kelapa sawit terbesar adalah pada tahun tanam 2006
sebesar 22,976 Ton/ha/tahun dengan curah hujan 3.148 mm/tahun.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Agro Estate
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.