UJI KETAHANAN GENETIK BEBERAPA KLON KARET HARAPAN TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN PESTALOTIOPSIS DI KEBUN ENTRES
DOI:
https://doi.org/10.47199/jae.v7i1.140Keywords:
Hevea brasiliensis,klon harapan,penyakit gugur daun,PestalotiopsisAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan genetik klon karet harapan terhadap serangan penyakit Pestalotiopsis di kebun entres. Penelitian ini dilaksanakan di kebun entres milik Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet yang dimulai pada bulan Oktober - Desember 2020. Sebanyak lima klon karet harapan dan klon PB 260 diuji dalam penelitian ini dengan menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah menghitung intensitas serangan penyakit setelah diinokulasi dengan isolat Pestalotiopsis yang diamati pada hari ke 7, 14, dan 21 hari setelah inokulasi (hsi). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa klon IRR 429 tergolong agak resisten terhadap penyakit daun Pestalotiopsis, klon IRR 440 dan IRR 431 tergolong moderat, sedangkan klon IRR 455 , IRR 437, dan PB 260 tergolong agak rentan. Nilai heritabilitas pada pengamatan 21 hsi tergolong tinggi yaitu sebesar 0,72. Nilai heritabilitas tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketahanan genetik klon karet harapan yang diamati pada penelitian ini lebih dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman dibandingkan faktor lingkungan.
Downloads
References
Aidi-Daslin. 2006. Kemajuan pemuliaan dan seleksi dalam menghasilkan kultivar karet unggul. Pros. Lok. Nas. Pemuliaan Tanaman Karet 2005, 26-37.
Cahyo, A.N.2018. The Relationship between Climate and Plant Nutrient Status on Fusicoccum sp. Leaf Fall Disease Outbreak in South Sumatera, Indonesia. International Plant Protection Workshop, 31July-1August2018, Palembang.
Fairuzah Z. 2019. Insiden penyakit gugur daun tanaman karet di Indonesia. Puslit Karet. Disampaikan pada pertemuan terkait ledakan penyakit gugur daun karet di Indonesia, BBP2TP-Medan.
Febbiyanti, T.R. 2019. Severe Outbreak of Pestalotiopsis Leaf Disease in SouthSumatra: TheNeed for International
Martono, B. 2004. Keragaman genetik dan heritabilitas karakter ubi bengkuang (Pchyrhizus erosus (L.) Urban). Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri. Sukabumi.
Pawirosoemardjo,1984. Beberapa aspek hubungan pathogen inang dalam penyakit gugur daun. Disertasi hal15-18. Sekolah Pasca Sarja Institut Peertanian Bogor.
Pawirosoemardjo, S. 1999. Manajemen pengendalian penyakit penting dalam upaya mengamankan target produksi karet nasional tahun 2020.Proc.Pertemuan teknis. Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Sembawa.Sembawa
Situmorang, A.1998. Model hubungan iklim mikro dan epidemiologi penyakit gugur tanaman. Program studi Entomologi dan Fitopatologi Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor.
Soepadmo.1980. Suatu pemikiran tentang pengendalian penyakit daun pada tanaman karet. Jurnal Menara Perkebunan.
Stansdfield, W. D. (1991). Genetika. Erlangga. Jakarta.
Sukartini, Budiyanti, T, dan Sutanto, A. (2009). Efek heterosis dan heritabilitas pada komponen ukuran buah pepaya F1. J. Hort. 19: 249-254
Suprapto dan Kairudin, N.M. (2007). Variasi genetik, heritabilitas, tindak gen dan kemajuan genetik kedelai (Glycine max Merrill) pada ultisol. J. Ilmu-Ilmu Pert. Indonesia, 9(2): 183-190
Supriadi.2013. Optimasi Pemanfaatan Beragam Jenis Pestisida Untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman. J.Litbang Pert 32 (1):1-9
Syamsafitri, Aldywarida, dan M. Siregar. 2021. Uji efektivitas fungisida Anvil 50 sc terhadap pathogen penyakit gugur daun (Pestalotiopsis sp) tanaman karet (Hevea brasiliensis) asal isolat kebun Batang Toru dan Bandar Betsy. J. Agriland 9 (3) : 146-152
Yunasfi. 2002. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit yang Disebabkan Oleh Jamur. USUdigitallibrary.:1-13
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Agro Estate
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.