KAJIAN PERBANDINGAN POLIKERNEL PADA TANDAN, POLIEMBRIONI PADA KECAMBAH, DAN POLITUNAS VARIETAS DxP SIMALUNGUN DAN DxP PPKS 540
DOI:
https://doi.org/10.47199/jae.v8i1.212Keywords:
Kecambah, Kelapa Sawit, Poliembrio, PolitunasAbstract
Pada dasarnya poliembrioni mempunyai sifat genetik yang sama dan dapat dipelihara menjadi tanaman yang produktif atau sama dengan bibit bertunas tunggal akan tetapi seringkali fenomena poliembrioni ini menjadi potensi masalah di lapangan. Kurangnya informasi dan tidak adanya pedoman khusus atau standard operating procedure (SOP) mengenai kecambah dan penanganan bibit poliembrioni menjadi dasar dalam penelitian ini. Metode yang digunakan yaitu analisa deskriftif dengan pengamatan terhadap parameter yaitu jumlah komposisi dan persentase poliembrioni kecambah, jumlah komposisi dan persentase politunas bibit kelapa sawit dan jumlah komposisi dan persentase polikernel 2 (Dua) varietas DxP Simalungun dan DxP PPKS 540. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perbedaan jumlah persentase dari polikernel ke poliembrioni ke politunas terjadi karena adanya plumula yang muncul lebih banyak dari jumlah kernel yang ada dalam satu kecambah khususnya pada varietas DxP Simalungun.
Downloads
References
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edidi Revisi VI. Jakarta. Rineka Cipta.
Dalimunthe, Masra. 2009. Meraup Untung dari Bisnis Waralaba Bibit Kelapa Sawit. Jakarta. Agromedia Pustaka
Farhana, B., Ilyas, S., Budiman, L. F. (2013). Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Dengan Perendaman Dalam Air Panas Dan Variasi Konsentrasi Ethephon. Bul, Agrohorti. 72-78.
Fauzi, Y., Widyastuti, Y. E., Setyawibawa,. Iman dan Paeru, R. H. 2012. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hartanto, H. 2011. Sukses Besr Budidaya Kelapa Sawit. Citra Media Publishing. Yogyakarta.
Hayata., Defitri, Y., dan Renaldi, W. 2018. Respon Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Asal Multi Embrio Terhadap Frekuensi Waktu Pemberian Pupuk NPK (16:16:16) Di Pembibitan Utama. Jurnal Media Pertanian, 3, 10–15.
Kansrini, Y., Nursongko dan Sukanda, A. D. 2018. Sikap Petani Dalam Penggunaan Bibit Unggul Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Studi Kasus Di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Agrica Ekstensia. Vol. 12 No. 2, November 2018, 12, 68-73.
Madusari, S. 2011. Perbandingan Perkecambahan Bibit Asal Kecambah Poliembrioni dan Kecambah Monoembrioni Kelapa Sawit. PT Cisadane Sawit Raya yang berada di Negeri Lama, Labuhan Batu, Sumatera Utara. Juni 2011, 53-59.
Nuraini,S., Gunawan, I,. Saputra, W. (2022). Pemanfaatan AlgoritmaK-Medoids untuk Klustering Kecambah Kelapa Sawit. Journal Of Machine Artificial Intelilligence, Vol, 1. 11-22.
Nurhakim, Y. I. 2014. Perkebunan kelapa sawit cepat panen. Infra Pustaka. Jakarta.
Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisinis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya, Jakarta.
Pahan, I. 2012. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis dari Hulu ke Hilir. Swadaya. Jakarta.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Bab 3: Pembibitan. PPKS, Medan.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). 2019. Budidaya Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Qadir, dkk. 2017. Pengolahan Tandan Benih Kelapa Sawit (Elaesis guineensis Jacq.) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat. Sumatera Utara. Bul. Agroborti 5(3): 365-372. Institut Pertanian Bogor.
Setiawan, Y. 2017. Pemuliaan Kelapa Sawit; Untuk Produksi Benih Unggul: Tanaman Pendek, Kompak, dan Minyak Tak Jenuh Tinggi. Edisi Pretama. Hal 3-9. Plantaxia. Yogyakarta.
Simangunsong, G. 1993. Pemanfaatan Bibit Asal Benih Multi Embrio Sebagai Bahan Tanaman Kelapa Sawit. Barita PPKS 1(1), 9-14.
Simanullang, A.Y. 2017. Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Pemberian Pupuk Anorganik Majemuk Terhadap Pertumbuhan Awal Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 6, 178-186.
Sinaga, R., Sampoerno dan Ardian. 2015. Uji Penggunaan Formulasi Trichoderma TTKS Dengan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Asal Kecambah Kembar Vol.2 No.2 Universitas Riau.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&G. Bandung. PT Alfabet.
Sukmawan, Y. 2017. Penentuan Waktu Pemisahan Bibit Kembar Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, Vol, 17. 93-98.
Suprianto, E. dkk. 2019. Mengenal Lebih Dekat Varietas Kelapa Sawit PPKS. Medan.
Syamsuddin, E. 1997. Keragaan Pertumbuhan dan Pengelolaan Bibit Sapihan Asal Benih Multiembrio di Pembibitan Kelapa Sawit. Warta PPKS. 5(3): 101-107.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Agro Estate
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.