FENOLOGI PEMBUNGAAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN MENGGUNAKAN DUA VARIETAS BERBEDA DI KEBUN PRAKTIK INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA

Authors

  • Satria Abdiansyah Program Studi Budidaya Perkebunan, Institut Teknologi Sawit Indonesia
  • Nanang Supena Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, Indonesia
  • Sri Murti Tarigan Program Studi Budidaya Perkebunan, Institut Teknologi Sawit Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.47199/jae.v6i2.114

Keywords:

Skala BBCH, Perkembangan Bunga, Perkembangan Vegetatif

Abstract

Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman monokotil dimana terdapat bunga jantan dan bunga betina dalam satu pohon, kemunculan bunga kelapa sawit berada pada pangkal pelepah, rata-rata waktu pada tahap perkembangan bunga berbeda. Uji T-Test sex ratio berbeda tidak nyata. Foto-foto yang ditampilkan mengacu kepada standar yang ditetapkan oleh BBCH (Biologische Bundesantalt Bundessortenamt und Chemische Industrie) menjelaskan tahapan perkembangan bunga dan buah pada tanaman kelapa sawit. Perkembangan vegetatif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang rachis, tebal petiola, jumlah anak daun, anak daun. Penelitian dilakukan di kebun praktik Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan. Waktu penelitian dimulai bulan Agustus 2021 sampai dengan Maret 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana tahapan pembungaan tanaman kelapa sawit pada dua varietas berbeda dengan mengamati setiap tahap pembungaan yang terjadi pada tanaman kelapa sawit. Metode yang digunakan deskriptif dengan model kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan varietas yang berbeda memberikan hasil yang berbeda terhadap pertumbuhan generatif dan vegetatif tanaman kelapa sawit. Foto-foto yang ditampilkan mengacu pada standart BBCH (Biologische Bundensartalt Bundessortenamt und Chemische Industrie) terhadap tahap perkembangan bunga. Hasil uji T-test menunjukkan bahwa nilai sex ratio, panjang rachis, tebal petiola, cross section petiola (LxT), jumlah anak daun 1 sisi, panjang dan lebar anak daun, leaf area memberi pengaruh terima H0 (berbeda tidak nyata) sementara uji T-test pada tinggi tanaman,jumlah daun fronts dan total leaf area memberi pengaruh tolak H0 (berbeda nyata).

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-12-27

How to Cite

Satria Abdiansyah, Nanang Supena and Tarigan, S. M. (2022) “FENOLOGI PEMBUNGAAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN MENGGUNAKAN DUA VARIETAS BERBEDA DI KEBUN PRAKTIK INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA”, Jurnal Agro Estate, 6(2), pp. 108–129. doi: 10.47199/jae.v6i2.114.