PENGENDALIAN HAMA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros L) DENGAN PEMANFAATAN SARI BUAH NANAS DAN AIR NIRA SEBAGAI PERANGKAP FEROTRAP ALTERNATIF DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT LAHAN TANI JAYA ROKAN HILIR

Authors

  • Riko Hardiansyah Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Labuhanbatu, Indonesia
  • Hilwa Walida Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Labuhanbatu, Indonesia
  • Badrul Ainy Dalimunthe Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Labuhanbatu, Indonesia
  • Fitra Syawal Harahap Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Labuhanbatu, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.47199/jae.v6i1.100

Keywords:

Oryctes rhinoceros, Nanas, Nira, Fetrotrap

Abstract

Oryctes rhinoceros L. merupakan salah satu hama penting pada tanaman kelapa sawit. Hama ini dapat menyebabkan turunnya produksi tandan buah segar (TBS) pada tahun pertama hingga 69%, bahkan sampai menyebabkan 25% tanaman muda mati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan sari buah nanas dan air aren sebagai perangkap alernatif dalam mengendalikan hama kumbang tanduk. Penelitian dilaksanakan dilaksanakan pada bulan Januari 2022 di Perkebunan kelapa sawit LTJ , Kecamatan Tanjung Medan, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Perlakuan memiliki 3 perlakuan dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 10 kali, perlakuan yang di uji, (a) perangkap dengan No = 500 gram buah nanas. (b) N1 = 500 gram buah nanas + 1 liter air nira, (c)  N2 = 1 kg buah nanas + 2 liter air nira.Selanjutnya digantungkan pada tiang kayu/bambu dengan tinggi 2,5 m, dengan jarak antar perangkap 25 meter, Masing-masing perangkap diturunkan setiap pagi hari selama 7 hari pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan kumbang tanduk tertangkap paling tinggi yaitu pada pemberian perlakuan N2 sebanyak 46 ekor dengan rataan 6,5 ekor/ hari dan paling rendah pada perlakuan No yaitu sebanyak 19 ekor dengan rataan 2,7 ekor/hari. Persentase jenis kelamin kumbang tanduk yang tertangkap paling tinggi adalah berjenis kelamin jantan yaitu sebesar 62,5%, dan jenis kelamin betina sebesar 37,5%. Dengan demikian, pemanfaatan sari buah nanas dan air nira dapat dijadikan sebagai perangkap ferotrap alternatif untuk mengendalikan hama kumbang tanduk.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Riko Hardiansyah, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Labuhanbatu, Indonesia

Universitas Labuhanbatu, fakultas Sains dan Teknologi,Prodi Agroteknologi

Hilwa Walida, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Labuhanbatu, Indonesia

Program Studi Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu

Badrul Ainy Dalimunthe, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Labuhanbatu, Indonesia

Program Studi Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu

Fitra Syawal Harahap, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Labuhanbatu, Indonesia

Program Studi Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu

References

Alouw JC. 2007. Feromon dan Pemanfaatannya dalam Pengendalian Hama Kumbang Kelapa Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae). Balai Peneletian Kalapa dan Palma Lain, Buletin Palma Vol 32: 12-21.

BPS Provinsi Riau. 2012. Berita Resmi Statistik : Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 58/12/14/Th. XIII. diakses 3 Desember 2021 .

Caesarita, P.D. 2011. Pengaruh Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus) 100% terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dari Pioderma. AGRIUM Jurnal Ilmu Pertanian. Semarang: UNDIP.

Daud, I.T. 2007. Sebaran Serangan Hama Kumbang Kelapa Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae) di Kecamatan Mattirobulu Kabupaten Pinrang. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVIII Komda Sul-Sel: 306-318.

Ditjenbun. 2010. Pertumbuhan areal kelapa sawit meningkat . http://ditjenbun.deptan.go.id. diakses 3 Desember 2021

Herman, J.H. Laoh, dan D. Salbiah. 2012. Uji Tingkat Ketinggian Perangkap Feromon untuk Mengendalikan Kumbang Tanduk Oryctes rhinoceros L. (Coleoptera: Scarabaeidae) pada Tanaman Kelapa Sawit. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Pichersky, E., J.P. Noel dan Dudareva. 2006. Biosynthesis of plant volatiles: Nature’s diversety and ingenuity. Sciense 311: 808-811.

Purba. Y, Dkk. 2005. Hama-hama pada Kelapa Sawit, Buku 1 Serangga Hama pada Kelapa Sawit. PPKS, Medan.

Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2008. Teknologi Pengendalian Hama dan Penyakit pada Kelapa Sawit: Siap Pakai dan Ramah Lingkungan. Diunduh dari http://www.pustakadeptan.go.id/publikasi/wr271058.pdf. diakses 14 Desember 2021.

Rowan,D.D.2011.Volatile Metabolites. Review. Jurnal Metabolites Vol 1: 41-63.

Siahaan, I.R.T.U dan Syahnen. 2014. Mengapa O. rhinoceros menjadi Hama pada Tanaman Kelapa Sawit. ditjenbun.pertanian.go.id/.../berita-294-. diakses 6 Desember 2021.

Singh S.P and P. Rethinam. 2005. Rhinoceros beetles. APCC. Jakarta

Sutanto, R. 2006. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan, Penerbit KANISIUS, Yogyakarta. cet 5, hal 135.

Wahyunita. 2019. Respons. Serangga terhadap Senyawa -Senyawa Volatil yang Bersumber dari Buah Nanas (Ananas comosus L.) dan Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) di Perkebunan Kelapa Sawit. Tesis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan 2019.

Downloads

Published

2022-03-30

How to Cite

Riko Hardiansyah, Walida, H., Badrul Ainy Dalimunthe and Fitra Syawal Harahap (2022) “PENGENDALIAN HAMA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros L) DENGAN PEMANFAATAN SARI BUAH NANAS DAN AIR NIRA SEBAGAI PERANGKAP FEROTRAP ALTERNATIF DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT LAHAN TANI JAYA ROKAN HILIR”, Jurnal Agro Estate, 6(1), pp. 1–8. doi: 10.47199/jae.v6i1.100.

Issue

Section

Artikel